Tentang Lagu #duapurnamasatucahaya #bagiancaloncerpen
Matahari tengah merangkak dan meninggi. Burung-burung camar tak lagi
melayang. Angin bertiup dengan lembut, menyentuh dedaunan dan menelisik masuk
ke dalam ruang. Hampa. Pagi ini masih sama seperti pagi dua minggu yang lalu. Penuh
duka dan luka. Kehilangan yang tak termiliki.
Lagu pagi ini pun masih sama, ‘Mencintai Kehilangan’ karya Anandito
Dwis. Ia bahkan telah hafal di luar kepalanya. Terlarut bersama lagu dengan
irama yang semakin menyayat hati. Bagaimana mungkin bisa benar-benar ikhlas
melepaskan. Sementara rindu semakin mengusik. Dan ketiadaan adalah suatu
kepastian. Sesak rasanya.
Masih saja duduk di depan sebuah jendala kaca, menikmati alam dengan
tatapan hampa, bersama lagu yang tetap diputar dengan level volume akhir. Membiarkan
perasaan sedih berkepanjangan, ingin baginya menyudahi semua kesedihan ini,
tapi nihil. Terlalu mudah baginya terbawa suasana. Terlalu mudah untuknya kembali
larut dalam angannya.
Mengubah ruang telah ia lakukan, menciptakan inspirasi tak juga bisa
didapatkan, sementara mimpi memaksa untuk diteruskan. “Haruskah aku menyerah?”
lirihnya, pilu.
---bersambung
Komentar
Posting Komentar