Satu Titik #prolog



Entahlah kali keberapa ini, aku kembali terenyuh dalam pagi. Aku selalu menanti pagi karena fajar itu ada dipagi hari. Aku menanti malam sebagaimana aku rindu sang bulan. Yang aku paham tentang keduanya tak kan pernah bisa bersatu dalam satu titik yang sama. Bagaimana bisa aku menikmati keduanya, padahal jelas jika sang fajar ada dipagi hari dan sang bulan ada ketika fajar telah pergi.
Apakah ini hakikat cinta? Tak pernah memiliki tetapi tulus untuk berbagi cahayanya..
Adakah satu titik untuk kita bertemu?


Komentar

Postingan Populer