Anak-anak Kepompong

Waktu terus berputar tanpa henti, perlahan namun pasti. Detakan jarum jam dinding seolah mempertegas waktu tengah merangkak pergi meninggalkan. Tak akan lagi terulang dan kembali ke masa kemarin, semuanya abadi dalam memori kenangan.

Dan 5 bulan telah berlalu pergi, tak terasa waktu yang sudah cukup lama meninggalkan tepat pengabdian diri. Untuk sebuah keinginan dan mimpi bisa berbagi, namun lagi-lagi rasanya pemberian kemarin belumlah sempurna dan cukup. 

Walandano, tempat pelarian yang Allah berikan untukku dan untuk sahabatku. Tak pernah habis pikir tentang skenario-Nya yang begitu cepat diluar batas angan. Pelarian yang membawa kami lebih mengerti tentang peliknya hidup, tentang perjuangan, tentang perbedaan, tentang tantangan, dan tentang menahan egois diri. Tempat yang mengenalkan kami berdua dengan berbagai macam karakter orang-orang. Tempat yang memberi tahu banyak hal, jika pendidikan masih harus dijunjung tinggi, kerja keras belum tentu dihargai layak, dan untuk mengubah semua itu butuh waktu serta semangat yang tak henti.

Rindu rasanya, tak terdengar lagi suara deru ombak disetiap hari. Tak ada lagi langit glamour layaknya langit di Balaesang Tanjung dengan jutaan sinar bintang yang terpancar. Semua tak bisa ditemukan di Kota ini. Aku hanya rindu.

Saat ini rindu pun harus ku tutup rapat-rapat, membiarkannya meradang. Biarlah luka rindu ini akan terobati pada waktunya. Waktu sekarang belumlah tepat untuk kembali ditanah pengabdian kemarin, karena aku telah berjanji akan kembali namun dalam waktu yang lebih lama..atau entahlah kapan.

Aku rindu dengan anak-anak kepompong, merekalah penghibur dan penguat hati kami saat rindu akan rumah kian menggebu dan saat masalah datang silih berganti. Mereka selalu ada menemani kami. Mereka teman terbaik yang Allah perkenalkan kepada kami. Semangat dan antusias mereka membuat kami ikut bersemangat. Semangat mereka memancarkan secerca harapan akan kehidupan yang jauh lebih baik. Semangat mereka adalah sebuah harapan, kelak merekalah pembangun negeri kecil itu, Walandano.

(Liburan di Pantai Kekeo - Aksan, nira, ebi, dan aldo)



 (Selesai main bola bareng anak-anak walandano)  

Suatu saat nanti kami akan kembali lagi ketempat ini, jika Allah memperkenankannya. Anak-anak kepompong, semoga pertemuan berikutnya kalian telah tumbuh menjadi kupu-kupu yang indah dan terbang tinggi..

Komentar

Postingan Populer