Percakapan di Senja yang Sendu kemarin

Secangkir teh hangat beserta pisang goreng menemani kami sore ini. Senja kali ini nampak sendu, sebab siang tadi kota gurun ini diguyur hujan deras. Dinginnya atmosfer luar masuk sampai ke dalam rumah.
Lagilagi senja ini kali bertukar cerita, yaa.. aku dan mama. Aku selalu menyempatkan diri menikmati moment bersama mama, entahlah sesibuk apapun mendengar cerita mama setiap hari ini hal wajib untukku. Terlihat kompak? kadang tidak juga, haha.. Sebagai anak pertama, aku tau tugas dan kewajibanku apa.. ahh, mama banyak mengajarkanku secara tidak langsung lewat ceritanya aku banyak belajar bagaimana memaknai hidup ini, :') aku dan mama sama, sama-sama terlahir sebagai anak pertama.. yaa..jadi kadang apa yang mama pernah alami sebagai kakak, yah aku rasakan juga..hihi..
Hidup itu ini terus berputar, kadang di atas kadang juga di bawah. Ada bahagia tak jarang ada sedih. Tapi kita harus bersyukur untuk nikmat yang diberikan oleh Allah. Kata mama.
Di luar sana mungkin kita terlihat begitu berkecukupan atau berlebih, mereka pikir semua yang didapat saat ini hanya simsalabim.. haha.. mereka terlalu naif. Mana ada harta yang turun langsung nyemplung dari langit, semuanya butuh usaha dan kerja keras. Toh, apa yang dimiliki itu hasil dari usaha yang keras.. dan mereka tidak paham...
:') sabaar yaa {}

Komentar

Postingan Populer