Bunga Terakhir untuk Ibu


Saya masih ingat pertengahan november yang lalu saya mendapat pesanan rangkai bunga dari sahabat saya Indah untuk kado ulang tahun Ibu. Hari sebelumnya ibu berulang tahun tepat ditanggal 13 November. Dan hampir setiap tahunnya saya tahu dia sering memberi kado buat ibu sekalipun hanya sebuah kue ulang tahun. Namun, tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Di hari itu entah kenapa dia tidak membelikan sebuah kue ulang tahun buat Ibu dan akhirnya memesan buket bunga mawar kepada saya. Saya tahu persis dia, dia ingin ibu tetap merasa bahagia ditengah rasa sakit yang sedang ia lawan dan perjuangkan. Saya pun memberi waktu untuk segera membuat dan mengantarkannya langsung malam itu.

Tidak butuh waktu yang lama untuk merangkai bunga buat Ibu. Alhamdulillah Ba'da Isya buket bunga pun selesai dirangkai dan saya siap-siap untuk pergi mengantarkannya. Sebelum sampai saya singgah sebentar di mall untuk membelikan kue kecil buat Ibu. Hampir jam setengah 9 waktu itu, ketika saya datang ibu baru saja tertidur. Sudah lebih sebulan sepertinya saya tidak langsung melihat wajah ibu. Ibu lebih banyak menghabiskan waktunya dikamar. Kamar ibu selalu tertutup rapat. Dan saya hanya tahu tentang Ibu dari apa yang Indah ceritakan ke saya.

Saya selalu sedih mendengar cerita Indah tentang Ibu yang sedang melawan sakitnya dan selalu terharu mendengar cerita Indah tentang apa yang ibu ajarkan dan tanamkan pada anak-anaknya. Ibu Indah baik sekali. Masakannya juga lezat. Pernah waktu itu saya baru beberapa hari setelah keluar RS, pengen sekali makan sayur Bambu yang biasa Ibu masak. Saya pun bertanya resepnya sama Indah, sayangnya setelah keliling pasar bambu muda tak kunjung ketemu. Seminggu setelahnya saya diundang makan siang dirumah Indah. Dan itu hari terakhir saya melihat Ibu duduk ditempat tidur sembari bercerita dengan adik-adiknya. Ibu masih terlihat sehat, duduk dan sesekali tertawa layaknya orang yang sehat. Hingga pada hari dimana saya bertemu langsung dengan Ibu malam itu, setelah hampir dua atau tiga bulan lamanya tak melihatnya, saya tahu Ibu sudah berjuang sangat kuat melawan sakitnya.

Bu, kemarin saya lihat sendiri dia lebih kuat dari yang pernah saya tahu selama ini. Setiap cerita tentang kondisi ibu, hampir setiap itu pula sedihnya tidak tertahankan. Ia ingin sekali  bisa rawat ibu dengan tangannya langsung.

Alhamdulillah, doa-doa panjangnya diijabah. Meski hanya beberapa minggu bisa fulltime merawat ibu dengan tangannya langsung, ia bahagia sekali bu :')

Dan pertemuan malam sebelum kemarin saya paham, kenapa ibu tidak ingin.. karena ibu tidak ingin kita sedih berkepanjangan.

Sekarang Ibu sudah sembuh total, sudah sehat.. Bu, Indah juga sekarang lebih kuat. 

Terima kasih ibu, saya jadi banyak tahu tentang banyak arti dari cerita Indah tentang ibu dan banyak hal yang saya bisa ambil hikmahnya.. 
 



 

Komentar

Postingan Populer