Senja Sendu #bukanjudul #bagiancerita #kerangkacerpen #bersambung

"Kau tau, ada masa dimana cinta itu akan membuatmu lupa segalanya. Perlahan-lahan kau mulai jauh dan lupa dengan sahabatmu, sahabat seperjuangan.. Bahkan, kau akan lupa dengan keluargamu..orang-orang tersayang yang kau miliki.. Hingga kau lupa, jika kau punya mimpi hebat yang ingin kau wujudkan. Cinta akan mengalihkan duniamu, membuat otakmu tersetting otomatis untuk memikirkannya, selalu ingin bersamanya" Ujarnya, matanya tetap memandang pada satu arah diujung kaki langit..

Sore ini nampak sendu, aku dan dia terlibat dalam sebuah percakapan panjang. Alunan sang ombak mengiringi cerita kami senja ini..

"Tapi, bagaimana bisa cinta sehebat itu?" tanyaku penasaran..
Tiba-tiba dia tertawa mendengar pertanyaanku, wajah putihnya nampak berubah kemerah-merahan..

"Hahaha..." Wajahnya berpaling padaku, menatapku dalam dan berkata "Cinta seperti itu kau bilang hebat? Kau salah!" jawabnya. Matanya kembali tertuju pada satu arah di bawah kaki langit..

Dan senja yang sendu begitu meneduhkan.. berlama-lama ditempat ini ternyata menenangkan. Tempat umum yang tersembunyi, di bawah sebuah jembatan ternama di kota kecil ini. Kami berada dalam sebuah taman mini, yang baru kami tau keberadaannya. Padahal jembatan ini sangat sering dilewati. Kesibukan mengharuskanku untuk sejenak berpaling menikmati keindahan kota ini yang kiranya bisa ku nikmati walau dari atas kendaraanku, namun itu tak akan pernah cukup. Dan sore ini, aku dan sahabatku menikmatinya lebih lama dan tentunya lebih dekat...

Angin berusaha menyibak kain yang menutupi mahkota kami, beberapa kali berusaha untuk memperbaiki tatanan yang dibuatnya sedikit berantakan, alhasil kami menyerah. Membiarkan sang angin melambai-lambaikan hijab kami..

Aku didera kebingunan dengannya. Perempuan berjilbab putih yang tepat disampingku kenalkan namanya Nayra Rayan. Aku mengenalnya dan cukup mengenalnya saat pertama kali menginjakkan kaki dibangku kuliah. Namun, aku masih sering dibuat penasaran dengannya.. Sepertinya ada sesuatu yang belum ku tau darinya..

"Cinta seperti itu tak ada hebatnya. Karena cinta itu saling menguatkan keduanya bukan cinta bila ia melemahkan salah satunya. Jika dia benar-benar cinta, apapun mimpimu dia akan menjadi orang pertama yang menyemangatimu bahkan ingin berjuang mewujudkan mimpimu. Dan tak akan merubah apapun darimu. Kau tak perlu meninggalkan sahabat dan keluargamu, justru dia berusaha meleburkan diri bersama orang-orang terdekatmu. Karena baginya, kebahagiaan itu bukan sekedar "Aku dan kamu jatuh cinta" tapi, "Bagaimana aku dan kamu membuat mereka jatuh cinta"." Matanya berbinar-binar, ia pun tersenyum..

Aku tersenyum mendengarkannya, rasanya cukup setuju dengan pernyataannya.. Entahlah, aku semakin penasaran dibuatnya, "Kamu belajar dari mana soal cinta?"

Dia terdiam, Raut wajahnya berubah, dan seketika berkata "Dari bukuu" jawabnya singkat

"Hah? Buku?"

"Hhahaha... ada deh.." ledeknya.. :p

"Sepertinya kamu menyimpan sesuatu dariku" ujarku. Aku memalingkan wajahku dan sekarang akulah yang menatap pada satu arah di bawah kaki langit itu..

-------- bersambung..

Komentar

Postingan Populer