Cemburu (?)


Mengiginkanmu sama halnya dengan menggenggam pasir, semakin ku menggenggamnya justru semakin banyak yang hilang.

Pada akhirnya semua yang terbata-bata akan bisa didengarkan dengan lantang, yang tertutupi tak akan lagi tersembunyi, yang meragukan akhirnya meyakinkan. 
Bila kau tak pernah melihatku sekuat kemarin, (mungkin) hari ini aku adalah orang yang paling rapuh. Aku pastikan semua akan baik-baik saja, akan kembali seperti sedia kala meski aku tau, aku membutuhkan ratusan hari bahkan mungkin ribuan hari untuk kembali pulih. Yang aku butuhkan saat ini adalah pergi, sejenak dari alur ceritamu.
Bagaimana mungkin aku bisa pulih secepat itu, saat semua apa yang pernah aku perjuangkan untukmu (rasanya) menjadi sia-sia dan ternyata tak ada makna bagimu. Dan sadar, betapa bodohnya aku harus memperjuangkan semua itu.
Bagaimana lagi aku harus menyembunyikan semua rasa cemburuku pada dia, padanya, pada yang lainnya sementara kau masih saja suka mengusikku.
Bila ada diantara kita yang harus mundur lebih dulu, maka aku adalah yang pertama akan mundur. Tak mengapa, meski tak terpungkiri rasanya sakit. Tak mengapa, mungkin ini adalah resiko dalam perjuangan dulu. Ah, sudahlah.. lupakan saja semua yang pernah aku lakukan itu. Karena itu bukanlah hal istimewa yang kau harapkan dari aku. 

Terima kasih telah membuatku setangguh hari ini.

Komentar

Postingan Populer