Catatan pejuang tugas akhir


Cerita akhir dari perkuliahan ini sungguh luar biasa. Allah memberi skenario terbaiknya untuk dilakoni dan lagi-lagi perjuangan serta kesabaran tetap diuji, bahkan ujiannya jauh lebih sulit dibanding proses pengerjaan skripsi. Adakala rasanya ingin berhenti, menunggu waktu terbaik untuk menyelesaikannya, tapi yah.. dari sini pun belajar lagi 'jika waktu terbaik itu akan ada untuk setiap usaha yang dilakukan, jadi intinya bukan menunggu waktu terbaik tapi menciptakannya dengan menyegerakan untuk bisa bertemu pada waktu terbaik itu"

Rasa semakin mengharu biru setelah berhari-hari begitu payah hingga tertaih-tatih (lebay ah), demi mengisi lembar-lembar kosong dengan sebuah pengakuan sah dari setiap tangan (baca: tanda tangan). Putus asa? Mungkin itu yang pernah hinggap dibenak setiap pejuang akhir, mana kala waktu semakin sedikit. Bahkan tak jarang banyak perempuan yang ingin segera nikah biar bisa ada yang bantuin (hehehe ide aneh itu suka muncul). Tapi dari sini pun belajar lagi, "Batas akhir bukanlah akhir dari segalanya. Justru disini kita dilatih untuk harus tetap memperjuangkannya dengan cara negosiasi serta meyakinkan mereka dan diri kita sendiri".

Berusaha hingga pada batas kemampuan, bukankah Allah tidak pernah memberi ujian diluar batas kemampuan hamba-Nya? Kalau seperti itu, maka Allah telah menjadikan kita mampu sebelum Allah memberi kita ujian. So, don't give up!

Pada titik ini rasanya waktu berjalan sangat cepat, bahkan lebih cepat dari apa yang pernah dibayangkan. Dan benar, setelah kesulitan itu ada kemudahan. Pada titik ini pula rasanya Allah kembali memanjakan :').

Allah pun sedang memanja hamba-Nya. Benar, jika kita mendekat pada Allah dengan berjalan, maka Allah akan mendatang kita dengan berlari. Allah Maha Baik, kita hanya dan harusnya percaya akan hal itu. Keyakinan yang akan membawa hati kita pada satu titik yang bernama ketenangan. Yakin, jika setiap usaha yang kita lakukan tak pernah luput dari pantauan-Nya, untuk itu sertakan Allah didalamnya. Ini pesan dari seorang bapak inspiratif yang dipertemukan Allah dalam satu kesempatan dengan keragu-raguan, terima kasih bapak.

Saya pun sadar, jika apa yang saya lalui hari ini bukanlah sebuah perjalanan seorang diri. Ada orang-orang baik yang hadir mendampingi dalam perjalanan dan perjuangan ini. Ada peluh yang mengucur dan doa yang tak pernah henti yang selalu mengiringi dalam setiap helaan nafas ini. Ada orang-orang yang mau bersama, bekutat dengan misi ini sedang misinya pun belum usai, ada orang-orang yang selalu memberi waktunya disaat tersibuk yang ia punya, ada orang-orang yang selalu mendukung dari jauh, dan mungkin ada orang-orang yang diam-diam mengikuti perjuangan ini (Apa ada?). Terima kasih yang tak terhingga, untuk banyaknya peluh, untuk setiap doa, untuk setiap semangat, untuk setiap pertanyaan (kapan lulus? asal setelah ini jangan tanya dulu 'kapan nikah?' okee??) yang memotivasi diri ini untuk terus bertahan dan menyelesaikan misi ini. Terima kasih untuk mama, papa, dan adik-adik yang menjadi alasan untuk tetap bertahan. Terima kasih untuk keluarga besar yang selalu mendukung. Terima kasih untuk sahabat seperjuangan, sahabat kesana-kemari, sahabat begadang, sahabat yang selalu dibuat rempong, sahabat curhat ^^, sahabat yang mengukir mimpi terima kasih sahabat restor.. dan teman-teman Teknik Sipil ^^.

(selalu ada, dan tetap ada)

 (Cante-cante sipil 2011)


 (Cantik sendiri :D )


 (Alasan dari sebuah alasan untuk bertahan)

 (para suporter wisuda)

 (Teman-teman teknik)





Untukmu, para pejuang tugas akhir, terima kasih untuk setiap dukungan yang diberi, Untuk segenap pengertian dan untuk setiap pendampingan yang kita lalui bersama. Terima kasih, selalu ada dan yang pernah ada, meski sesekali menghilang, tapi saya percaya kalian tetap ada. Terima kasih, telah menggenapkan setiap kekurangan, telah menjadi bagian dari cerita ini.

Untukmu, para pejuang tugas akhir, para pemimpi yang sedang berjuang..bersabarlah untuk setiap ujian-ujian yang datang menghampiri. Bersabarlah menempuh jalan yang sedang kau lalui. Sebab kita pun sama, melalui jalan yang  sama, meski pada akhirnya aku dan mereka lebih dulu. Teruslah berjuang untuk menyelesaikan misimu, teruslah berjuang untuk mewujudkan sisa-sisa mimpimu, teruslah berjuang untuk itu, untuk apa yang kau yakini, yang akan membawamu pada satu titik kepuasan yang aku dan mereka pun tak tahu rasanya seperti apa. Yakinlah, aku dan mereka selalu ada dibelakangmu, mendukung setiap impian baikmu, meski sesekali menghilang, meski raga tak bisa lagi didekatmu, tapi rasa kami tak pernah jauh bersama langkah-langkah kecilmu menjadi bayangan yang akan mengikutimu. Selamat berjuang, kami menunggumu...

Salam hangat, teman seperjuangan

Komentar

Postingan Populer